Selasa, 22 November 2011

Tidak Semua Pemimpin Memiliki Jiwa Kepemimpinan

           Pemimpin adalah sosok yang menjadi anutan. Dia akan menentukan merah hitamnya yang dipimpinnya. Oleh karena itu, sosok pemimpin yang baik merupakan unsur utama dalam menjalankan roda pemerintahan.

          Seorang pemimpin yang baik ditandai oleh kepemilikan jiwa kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan itu akan diwujudkan dalam bentuk sikap bijaksana, jujur, bisa mengayomi bawahan, bisa menggalang kerjasama tanpa ingin menonjolkan diri, tegas dalam mengambil sikap, rela berkorban untuk kepentingan bersama, tidak mementingkan diri sendiri, mau mendengarkan pendapat orang lain dan berjuang tanpa pamrih.
        Pemimpin kita saat ini, menurut saya, belum semua memiliki jiwa yang demikian. Kita lihat saja di berbagai tayangan televisi dan pemberitahuan surat kabar, ternyata ada anggota dewan atau pejaat yang diperiksa pihak kejaksaan karena korupsi. Ini menunjukkan bahwa tidak sepenuhnya jiwa kepemimpinan itu tertanam pada pemimpin-pemimpin kita.
       Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal itu terjadi mungkin karena faktor moral keagamaan yang kurang dan hukum bagi para koruptor yang ringan, bahkan ada lolos dari jerat hukum. Mungkin juga karena gaya hidup yang konsumtif.
       Kalau ingin negara kita berkembang dan memberikan ketentraman dan kesejahteraan kepada rakyatnya, orang-orang yang akan pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan. Hal ini penting karena tidak semua orang memiliki jiwa ini. Seorang pemimpin yang tidak mempunyai jiwa kepemimpinan, kepemimpinannya tidak amanah, tidak akan mendapatkan dukungan yang sebenarnya dari orang-orang yang dipimpinnya. Akibatnya, kepemimpinannya tidak akan memberikan kemaslahatan bagi orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar